Gue dan Puisi ... (chapter 2 - Tamat)

Share

Seringkali, seseorang mendapatkan ide untuk membuat puisi dari kejadian-kejadian yang ada di sekitarnya, begitu juga gue. Seperti kebanyakan anak muda, tema-tema puisi gue adalah cinta. Gak jauh beda dengan puisi pertama, puisi-puisi selanjutnya masih tetap saja aneh, ancur, dan sebagian besar puisi-puisi itu gak bisa dimengerti bahkan oleh gue sendiri. :D

Setelah lulus SMP gue sekolah di SMK Ekonomi yang mempunyai populasi 90 % cewek vs 10 % cowok. Om Tukul juga kalau sekolah di sana pasti jadi arjuna, apalagi gue. Tapi percayalah tak selamanya kenyataan sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Selama 3 tahun sekolah di SMK Ekonomi, membuat gue bisa membagi orang-orang di sana menjadi beberapa klasifikasi :

Pertama, orang-orang yang beruntung, misalnya cewek-cewek yang bisa ditaksir oleh semua cowok di sekolah, atau cewek yang bisa berpoligami di sekolah. Pasti kebayang kan betapa istimewanya (atau bedebahnya) cewek-cewek itu.

Kedua, orang-orang pertengahan, misalnya cewek atau cowok yang punya pacar di sekolah, atau cewek yang gak bisa punya pacar di sekolah. Wajar donk cewek yang gak punya pacar, secara populasi di sana adalah 1 cowok berbanding 9 cewek.

Ketiga, orang-orang payah, misalnya cowok yang gak bisa mempunyai pacar di sekolah sama sekali. Contoh kongkretnya adalah gue hehehe. Pasti kebayangkan betapa payahnya orang ini.

Ketika masih kelas 1, gue jatuh cintrong sama salah seorang cewek dari golongan orang-orang yang beruntung. Secara cewek itu disukai oleh hampir semua cowok di sekolah. Gue bukan orang yang pandai memulai sebuah percakapan, akhirnya untuk melampiaskannya gue nulis puisi2 ini.

Kamu
Aku duduk, ada kamu
aku jalan, ada kamu
di mata-ku, kamu
di do'a-ku, kamu
adakah kamu, Aku ?
(maksudnya, gue mau ngomong kayak gini : apakah kamu punya perasaan yang sama kayak gue. heuheuheu)

Kamu 2
Sore ini hujan turun
kamu di seberang jalan
maaf bila tak menyapa
bukan kamu
bukan hujan
tapi aku yang membeku.
(artinya : duh sori gue gak bisa nyapa kamu, bukan karena kamu galak atau hujan turun, tapi karena gue pingsan ketiban genteng)

Kamu 3
Mmmm, euuu, anu Gue lupa lagi puisinya *guprak*. Sebenarnya pas malamnya gue nulis puisi lagi. Tapi gue lupa hehe. Soalnya puisi nya agak panjangan gituh.

Bagaimana kelanjutan kisah gue dengan cewek itu ? Beberapa hari kemudian setelah gue nulis puisi-puisi ini, cewek tesebut ditembak sama Ketua OSIS pas lagi Upacara Eskul Pramuka di depan seluruh kelas 1. Kenekatan Ketua OSIS nembak cewek itu di depan banyak orang, membuat anak-anak PMR kelabakan nolongin cowok-cowok yang pingsan secara beraturan, termasuk gue yang kejang2 di barisan paling belakang. Sungguh kisah yang mengenaskan.

Dan akhirnya postingan ini berakhir dengan kata-kata kayak gini : kita gak harus jadi Chairil Anwar untuk menjadi seorang penyair hebat, tidak harus jadi Shakspeare untuk membuat sebuah tulisan yang mengharukan, dan gue tidak harus merubah baground blog gue jadi hitam ketika gue jadi bagian Black Community, Blog Competition - Djarum Black. Kita gak harus menjadi sesuatu yang lain untuk bisa jadi sesuatu yang keren. Kita dilahirkan berbeda, dan 'beda' itu adalah sebuah kekuatan. Di satu sisi kita punya kekurangan, tapi di sisi yang lain kita mempunyai sesuatu yang orang lain gak punya.

Gak nyambung ya ?? hehe. Postingan Kontenporer gituh lhoks ... 

Trims sudah menyishikan waktu berharga kamu untuk mampir dan membaca postingan-postingan gue yang amburadul. :D. Tampa kamu gue gak bisa apa-apa. Tetap ngeBlog rame2, cinta damai, dan tetap berbagi.

Keep smile dan hiduplah Indonesia Raya, hehehe ...