Muka Pasaran Gak Cocok dengan Gaya Apapun

Share

Ke tempat pa Mul akhirnya gagal total karena masalah yang sangat klasik. Gue Ketidurannnnn !!! 

Tapi gak pa pa deh, yang penting acaranya lancar. Dan yang lebih penting lagi, gue dikasih tau sama mba dwi, katanya sebelum disembelih tuh kambing nitip salam dulu buat gue. Lumayan lah, daripada tidak sama sekali.

Karena udah males difitnah mirip sama kambing, akhirnya gue berpikir untuk sesegera mungkin memperbaiki penampilan. Dan hal yang pertama pingin gue rubah adalah gaya rambut, secara sekarang rambutnya udah mirip sama domba jerman yang direbonding gagal (Alias kriting enggak, lurus enggak, panjang dan kribo iya). 

Dan untuk mewujudkan misi tersebut, akhirnya sore-sore pergi ke tukang cukur di samping sebuah mall. Menurut kabar dari beberapa burung, tukang cukur di sana oke banget.

Setelah antri beberapa JAM !! (saking lamanya gue nunggu)

"Mau cukur yang kayak gimana mas?" kata tukang cukur membuka percakapan.

"Yang bagus aja deh," kata gue.

"Lha, yang bagus banyak lho mas, di dinding ada foto-foto gaya rambut, mas pilih yang mana?"

"mmmmm,, mmmmm,," (itu suara gue mikir lho, bukan suara domba lagi pipis)

-- 3 menit, mikir --- 

"yang ini aja deh mas," kata gue sambil nunjuk sebuah foto.

Dan tukang cukur pun sudah siap untuk memulai motong rambut gue.

"eh bentar, kayaknya gaya-nya aneh nih. ganti yang ini deh, EH !! makin jelek ya, yang ini aja deh mas, biar ada foni-nya, lha kayak kuda donk kala ada foni-nya. Ganti,ganti, .... yang ini aja deh."

Tukang cukur cemberut, tapi kemudian memulai kerjaannya.

-- 15 menit berlalu --

"stop,stop, kayaknya makin aneh nih rambutnya, ganti gaya mas, ini Jelek banget," gue protes, terus nunjuk foto yang lain, "yang ini aja deh."

Tukang cukur cemberut kuadrat. Terus dia motong-motong lagi.

-- 10 menit kemudian --

"YAH !! tambah aneh aja neh, ganti mas. Saya pilih,, mmm ..... yang ini," nunjuk foto yang baru.

Tukang cukur ngamuk-ngamuk, ya wajarlah sekarang kan udah hampir magrib, dan ada 4 orang bapa-bapa yang lagi nunggu giliran. Gue yang keterlaluan kali ya. Biarin deh, hehehehe.

-- 5 menit kemudian --

"Bentar,bentar ....", gue meringkik.

"Aduh mas mau ganti gaya apa lagi, rambutnya udah tipis nih, sudah tinggal satu senti. Apa mau saya botakin sekalian ? aduh mas udah sore inih"

"wah udah tipis ya ?", gue baru nyadar bahwa ternyata kepala gue udah kayak korek api, "padahal saya mau gaya kepang dua, hehehehe"

Tukang cukur ngamuk-ngamuk lagi.

4 orang bapa-bapa yang lagi ngantri sudah pada salah tingkah.

"Udah gak bisa mas, gimana nih, mau saya botakin??", kata tukang cukur mengancam.

"Eh, eh, jangan donk, udah deh kayak gini aja, keren kok", 

padahal dalam hati : " ancrut, kepala gue kok jadi kayak korek api beginih !!! "

-- 2 menit finishing --

"Udah bagus kok mas, mirip-mirip sama marinir lho" kata tukang cukur sambil senyum-senyum, lega sekali keliatannya. Bapa-bapa yang lagi ngantri juga ikut mesem-mesem.

"Oh ya?" gue seneng donk dibilang kayak marinir, "nih mas uangnya," sambil ngasih uang GOCEENNG. "Kembaliannya buat mas aja."

"Kembalian gimana mas, uang nya kurang 5 ribu lagi nih," tukang cukur protes.

Yah terpaksa deh gue ngasih uang lagi. Kasian juga sih, udah gue kerjain. Lagi pula rambutnya sekarang kan udah kayak marinir. MARINIR gituh lhooo .... MARIIIINIIRRR kerempeng hehehehe.

Gue hampir keluar dari tempat tukang cukur dengan perasaan senang sampai akhirnya. ...

++ Di depan tempat tukang cukur lewat serombongan SATPOL PP yang kayaknya habis ngerazia pedagang kaki lima di pinggir Mall. Ada yang pake topi, ada yang enggak. Dan yang enggak pake topi rambutnya mirip gue Semuaaaaaaaaaaaa !!!!!!!!!!!!! 

JIAHHHHHHHHH !!! ........  *nangis nanah* ++

Gue ngelirik tukang cukur lagi. Tukang cukur mesem-mesem. Bapak-bapak yang tadi ikut ngantri pura-pura kagak liat, memalingkan muka terus nutupin mulutnya pake tangan.

Adooohhh Satpol PP bedebah, merusak kesenangan orang aja. Kan tadi gue udah senang rambutnya dibilang mirip marinir. Wadoh gue takut pulang nih, jangan-jangan nanti di jalan dicegat sama pedagang kaki lima yang barusan di gusur, disangka satpol PP yang gak pake seragam, terus di gebukin rame-rame. Aduuuhhh gimana nih. 

Mikir, mikir, mikir, mikir, mikir ... 

.... akhirnya lari ke tukang jualan baju.

"Mba,mba, DI SINI JUALAN PECI atau KERUDUNG gak, ya ???"